Iklan merupakan budaya bentukan kapitalis yang paling sering melakukan tindakan sexis. Tujuan utamanya adalah untuk menjual produk, karenanya para pembuat iklan akan menggunakan 1001 macam metode persuasif agar tercipta kegunaan-kegunaan semu bagi produk-produk busuk mereka tersebut.

Dunia periklanan adalah salah satu aspek yang tak terhindarkan dari gemerlapnya dunia media, sebuah dunia yang hanya memiliki tujuan tunggal yaitu mempertahankan sistem yang ada. Sistem ini adalah suatu sistem opresif yang dikuasai oleh kaum elite kelas dominan yang memecah belah kita, membeda-bedakan kita lewat kategori-kategori seperti gender, ras agama atau kepercayaan.

Mereka meracuni isi kepala kita dengan propaganda-propaganda yang disebarluaskan melalui kebudayaan, media dan iklan agar kita tidak lagi memiliki kebebasan sebagai individu. Kamu tidak punya apa-apa kecuali kamu melakukan hal-hal yang ‘semestinya’
Kamu lakukan. Kamu sendirian, tidak ada yang akan menerimamu, kamu BUTUH seseorang yang menerimamu, kamu BUTUH sesuatu. Tidak ada yang tersedia dalam kebudayaan yang konsumtif, kecuali kamu MEMBELINYA. Hal ini juga berlaku dalam bersosialisasi. Iklan dan sistem menjalin hubungan mutualisme yang sangat erat dan sulit dipisahkan.

Dunia periklanan dan juga sistem yang melahirkan merupakan Jin penjaga paham seksisme. Tidak terhitung jumlah iklan yang menempatkan perempuan sebagai makhluk yang berpuas diri jika bisa tampil menarik atau ‘semakin disayang suami karena menjadi perawat rumah yang baik’.
Para perempuan dalam iklan-iklan produk perawatan dapur, produk perawatan bayi, pemutih kulit atau jamu perapet vagina digambarkan sebagai orang-orang yang terobsesi dengan peran domestik mereka. Mereka begitu gembira saat detergen mampu menghilangkan noda-noda dari krah kemeja suaminya ataupun saat sebuah shampo membuat ketombenya tidak ketahuan pacar.

Iklan-iklan tersebut mengatakan bahwa membeliproduk sama dengan membeli kesuksesan, menciptakan metafor bagi arti ‘kesuksesan’ dalam kehidupan seorang wanita, dimana kesuksesan menurut kemampuan seorang wanita dalam memuaskan serta melayani kaum pria.

Tolak propaganda yang memposisikan perempuan sebagai pelayan kaum pria! Tolak citra perempuan ideal yang dibentuk oleh dunia periklanan! Ambil kembali semua kontrol dalam hidup kita!

Kebebasan bukan untuk diperjualbelikan, itu adalah hak kita sejak lahir dan kita menginginkannya!!
(v)